Ada yang pernah ngalamin CLBK gak? Rasanya gimana? Terus, alesannya
milih CLBK apaan? Dari pada pusing, mending simak aja sepenggal “coretan”
dibawah ini tentang fenomena CLBK khususnya yang dialami sendiri oleh penulis.
Sekitar 3 tahun yang lalu, kalau gak salah bulan september, tanpa
disengaja aku dipertemukan kembali dengan mantanku.
“Modus” bertemunya juga
terbilang unik, yaitu pada saat aku dan dia berpapasan di sebuah gang kecil di
daerah kami (Wkwkwkw.. Kayak di pilem2 ea?). Entah itu berkah atau cuman
kebetulan, pada saat itu muncul dipikiran aku buat ngajakin dia buat balikan
kayak dulu.
Sebut saja fit, seorang gadis lugu berperawakan jawa. Aku memang
masih menaruh hati padanya sejak setelah hubungan kami break. Lagi pula,
penyebab retaknya hubungan kami bisa dibilang cuma gara2 masalah sepele aja,
mungkin pada waktu itu kami masih terlalu dini buat menyandang status “pacar”.
Tanpa banyak basa-basi, malam pertemuan di gang itu aku jadikan sebagai
ajang untuk ngajakin dia “balikan” (maklum waktu itu istilah CLBK belum terlalu
populer) , singkat cerita, aku langsung nyamperin dia. Satu pertanyaan yang
masih aku ingat sampai sekarang “Udah punya pacar blum?” pertanyaan yang sudah
sangat umum digunakan para cowok yang ingin ngajakin mantannya buat balikan.
“Blum” jawab si Fit…, “Mau gak balikan sama aku” balasku, mendengar
pertanyaanku itu, sepertinya dia gak langsung merespond seperti pertanyaanku
sebelumnya. “Emm aku takutnya kamu masih kayak dulu” timpalnya kemudian.
Mendengar jawaban si fit, secepat kilat, aku langsung menjawab “Gak
kok, aku gak bakalan kayak dulu lagi (sambil garukin kepala yang sebenarnya gak
gatel Wkwkwkwkw… ) “Gimana, mau gak” ? “Emmm, besok malam aja yach ketemuannya,
soalnya ni kayaknya gak pas banget” kata si fit. Yach mau gimana lagi, aku
harus mau dong. Padahal, sebenarnya malam itu juga aku mau dengerin jawabannya
tapi eh malah ditunda untuk besok malam. Tapi gak apa2 dech, aku membathin. Dia
masih mau aku ajakin ketemuan aja udah syukur, bathinku.
Tanpa menghitung jam, menit, atau detik, tibalah malam berikutnya. Malam
yang paling aku nanti2kan. Ibaratnya seorang tersangka, malam ini adalah malam
persidangan setelah dipenjara sekian lama. Atau ibarat seorang kandidat
presiden, malam ini adalah malam penghitungan suara (hehehe.. ketinggian kali
ye) tanpa banyak ibarat lagi, malam itu ternyata si fit bener2 datang untuk
menemui aku.
Wah ada harapan nih, kalau saja dia udah gak ada niat buat balikan,
tentunya gak mungkin dong dianya mau aku ajak ketemuan. Soalnya sempet juga
terlintas dipikiran aku kalau malam itu dia gak bakalan datang. Aku sempat
berfikir kalau janjinya buat nemuin aku gak bakalan ditepati, mungkin si fit ngomong gitu cuman buat nyenengin aku doang. Tapi ternyata tidak, malam ini dia
bener2 datang buat nemuin aku.
Seperti tempat yang kami sepakati semalam sebelumnya, kamipun
melanjutkan pembicaraan kami malam itu. Bagai hujan di musim kemarau (Wkwkwkw..
Norak banget ya) malam itu aku bener2 bahagia banget. Bagaimana tidak, si fit ternyata mau aku ajak balikan. Hal yang tidak pernah aku sangka sebelumnya tapi
dengan satu syarat, aku harus ngrubah sifat aku agar gak kayak dulu lagi.
Dan hubungan ini pun berjalan sampai detik ini, cuman sayangnya, waktu
bertemu kami sudah gak kayak dulu lagi secara dia nya sekarang udh dpt kerjaan di kota S, sedangkan aq msih nylesein kulyh lum kelar'' ni. hehe . Tapi komunikasi kami lancar2 aja tentunya.
Penggalan cerita gak menarik diatas adalah pengalaman pribadiku. Jarang2
loh ada blogger yang ingin kisah pribadinya dijadiin komsumsi umum ( cie... kayak
selebritis aja). Yang membuatnya menarik adalah cerita ini bukan fiktif, tapi
keseluruhannya real.
Sebenarnya cerita diatas hanyalah kata pengantar. Yang aku ingin
tonjolkan dalam postingan ini sebetulnya fenomena tentang CLBK ini sendiri.
Sepertinya, fenomena ini sekarang sudah menjadi trend diantara para remaja2
kita. Tapi, masalahnya kalau kita sebut trend, berarti bisa dibilang fenomena
CLBK ini cuman lambang hiasan gengsi doang ? Maksudnya gak bener2 dari hati
yang ingin balikan sama mantan kekasih ? Terus apa gunanya dong dijalanin ???.
Terlepas dari semua itu, seseorang yang putus hubungan dengan pacarnya
adalah hal yang lazim. Tapi, keinginan seseorang buat balikan sama mantannya
tapi gak tau ngungkapinnya adalah hal yang tak lazim! Inilah yang menjadi
masalah. Tanpa mengurangi rasa hormatku kepada para kaum adam, adat “jaim”
dalam proses CLBK lebih banyak didominasi oleh kaum adam ini. Kebanyakan dari
mereka merasa canggung buat ngungkapin perasaan yang sesungguhnya buat ngajakin
mantannya untuk rujuk lagi. Mereka punya alasan tersendiri dalam masalah ini,
mulai dari jaim, malu dibilang cowok melow, takut dibilang terlalu cinta hingga
pada akhirnya si cewek dengan mudahnya mempermainkan dia, dan masih banyak lagi
alasannya.
Nah mulai sekarang, bagi yang merasa menganut aliran “JAIMISME”, rubahlah kebiasaan itu. Katakan lah yang sebenarnya karna itu adalah cerminan
diri kamu yang sesungguhnya. Gak usah jalanin kisah yang sesungguhnya kamu pun
gak tau arah dan tujuannya. Bukannya mau menggurui, tapi bukankah indah kalau
suatu hubungan itu dijalani dengan betul2 mengikuti kata hati? Terus, kalau aja
bener tu ramalan para “orang penentang Tuhan” tentang kiamat di tahun 2012,
hayo kapan lagi mau jalin hubungan yang serius tanpa ada pernak-pernik gengsi
tadi? Kan tinggal beberap tahun lagi? (wkwkwkwk… Koq jadi bahas kiamat si).
Makanya mulai dari sekarang, bagi yang merasa ngejalin hubungan cuman karna
gengsi, mending putus aja dech (provokator ni yee), sebab entar ujung2nya juga
bakalan ngrepotin. Cari sana yang sesuai dengan kata hati kamu, bodo amat udah
punya pasangan apa belum yang penting kamu ngikutin kata hati itu kan
manusiawi? Ya gak? Ya iya laah….
Coretan gak penting memang, tapi cukup untuk kita jadikan sebagai
sedikit motivasi dalam meraih gelar “pecinta sejati” tentunya. cie illeeee......
0 Response to "Kisah Nyataku (CLBK)"
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan anda, silahkan comment sesuai tema dan jangan menanam Link hidup di komentar. "LINK HIDUP OTOMATIS TERHAPUS"