Selingkuh, Selama ini telah menjadi sebuah stereotip budaya bagaimana pria lebih sering melakukan perselingkuhan dalam sebuah hubungan asmara. Namun, beberapa studi telah menunjukkan bahwa ternyata banyak pula wanita yang berselingkuh dan jumlahnya hampir mendekati jumlah pria. Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi? Mengapa wanita yang selama ini dianggap dapat lebih setia ternyata juga melakukan dosa perselingkuhan?
1. Merasa kurang dicintai
Wanita cenderung melakukan perselingkuhan ketika mereka sampai pada titik dimana mereka merasa tidak dicintai dan dihargai sepenuhnya oleh pasangan mereka. Beberapa wanita terkadang memiliki harapan yang tidak realistis tentang sikap pasangan mereka. Jika mereka merasa harapannya telah dikecewakan, maka mereka bisa saja mencari perhatian pada pria lain.
2. Kurang diperdulikan
Sikap pria yang cuek seringkali membuat para wanita merasa tidak dihargai, diacuhkan dan tidak dipedulikan. Hal-hal tersebut kemudian akan membuat wanita merasa dirinya hanya dianggap sebagai pelayan di rumah, penyedia kebutuhan finansial atau pengasuh anak yang akan membawa wanita mencari perhatian dan kasih sayang pada pria lain.
3. Balas dendam
Emang anda nggak selingkuh, tapi mungkin dana pensiun anda berdua anda buang sia2 di meja judi, atau anda boong gila2an. Anda pasti merusak kepercayaan istri anda (dan juga hati anda). Istri anda akan merasa terluka dan dikianati, dan istri anda ingin sekali membalas dan melukai anda seperti anda melukainya. Untuk mencegah hal ini, jangan cuman berkata ‘maaf’, tunjukkan! Ingat! Aksi nyata berbicara lebih banyak!
Nah itu tadi 3 Alasan wanita berselingkuh, sebenarnya masih banyak lagi alasan kenapa kebanyahan wanita berselingkuh dengan pasangannya. Ikuti trus info hot dari blog ini agar kalian gx ketinggalan tips" baru dari fit. hehe, ,, jangan lupa comment ea,,,
0 Response to "3 Alasan kuat kenapa wanita berselingkuh"
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan anda, silahkan comment sesuai tema dan jangan menanam Link hidup di komentar. "LINK HIDUP OTOMATIS TERHAPUS"